Jamu Mbah Nur
Jamu berasal
dari dua kata Jawa kuno, yaitu “Djampi” dan “Oesodo”. Djampi sendiri memiliki
makna penyembuhan yang menggunakan obat-obatan atau doa-doa, sedangkan Oesodo
berarti kesehatan. Istilah jamu ini kemudian mulai diperkenalkan ke publik oleh
dukun atau tabib pengobatan tradisonal.
Sebagai negara yang kaya akan
alamnya, tidak heran jika Indonesia banyak memiliki tanaman obat yang
berkhasiat. Makanya, tak heran sudah sejak lama masyarakat Indonesia
menggunakan tanaman obat sebagai pengobatan untuk mengatasi masalah tertentu.
Bahkan, masih ada masyarakat yang lebih memilih obat herbal dibandingkan obat
berbahan kimia.
Bicara mengenai obat herbal, jamu
adalah salah satu olahan herbal yang cukup familiar. Dari anak-anak sampai
lanjut usia, banyak yang menyukainya. Selain berkhasiat, jamu dipilih karena
memiliki efek samping pengobatan yang sangat minim.
Diketahui, jamu sudah ada sekitar
1300 tahun yang lalu, tepatnya pada zaman kerajaan Mataram kuno. Fakta tersebut
diperkuat dengan adanya temuan artefak “cobek dan ulekan” di situs arkeologi
Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro, Jawa Tengah
Jamu sendiri merupakan minuman yang
berasal dari bahan-bahan alami, seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan,
kulit dan batang serta buah. Sebagai suatu bentuk pengobatan tradisional, jamu
memegang peranan cukup penting dalam pengobatan penduduk negara berkembang.
Jadi, bukan hanya Indonesia saja. Diperkirakan, ada 70-80% populasi di negara
berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional.
Secara umum jamu dianggap tidak
beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh
waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama
ratusan tahun yang telah menggunakan obat tradisional.
Kemudian, jamu pun bertransformasi
menjadi minuman yang lebih kekinian. Di beberapa tempat, jamu dijadikan minuman
yang bisa disandingkan setidaknya dengan milkshake atau setidaknya jus buah di
lokasi nongkrong generasi milenial. Berikut macam – macam jamu yang ada di Jamu
Mbah Nur
1. Jamu
Kunyit Asam
Jamu kunir asam sering disebut sebagai
jamu adem-ademan atau seger-segeran yang dapat diartikan sebagai jamu untuk
menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang
mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam
atau sariawan,
serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu
jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan
dengan sifatnya yang memperlancar haid. Manfaat lain kunir asam adalah sebagai
anti oksidan, menurunkan berat badan, dan mengendalikan gula darah.
2. Jamu Beras Kencur
Jamu beras kencur
berkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat
habis bekerja. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar
dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja
terlalu payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankan batuk dan peradangan,
Meningkatkan nafsu makan, mengobati infeksi, mencegah penyakit kanker,
mengobati kencing batu, mengatasi masuk angin dan flu, dan menyembuhkan diare.
3. Jamu Cabe
Puyang / Pegel Linu
Jamu cabe puyang sering disebut
sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan
linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan
menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Jamu ini juga baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua
dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara teratur tiap hari bayi
akan bersih dan bau tidak amis. Jamu cabe puyang banyak mengandung zat besi dan
berkasiat untuk menambah butiran darah merah bagi yang kurang darah atau anemia. Cabe puyang juga efektif untuk mengurangi nyeri pada gigi
dan menjaga kesehatan kulit.
4. Jamu
Pahitan
Jamu pahitan dimanfaatkan untuk
berbagai masalah kesehatan diantaranya untuk gatal-gatal, kencing
manis, cuci darah, kurang nafsu makan,
menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan pusing.
5. Jamu Kunci
Suruh / Galian
Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh
wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus).
Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina),
membuat badan jadi wangi, mencegah jerawat, mengecilkan rahim dan perut, serta
dikatakan dapat menguatkan gigi.
6. Jamu Wejah
/ Uyup-uyup / Gepyokan
Jamu wejah atau uyup-uyup atau
gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu
(ASI) dan menyegarkan tubuh.
Nikmatnya minum jamu bersama - sama.