Penghilangan
Kanji
Sebelum ditenun
benang lusi dikanji untuk menambah kekuatan dan daya gesek yang tinggi. Benang lusi yang
tidak dikanji kekuatannya rendah, mudah putus sehingga mengurangi mutu kain dan
efisiensi produksi.
Kanji bersifat menghalangi penyerapan
(Hidro fob) larutan baik dalam proses pemasakan,
pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan khusus sehingga hasil proses tersebut kurang
sempurna. Pada proses pencelupan dan pencapan zat warna tidak bisa masuk
kedalam serat sehingga warna luntur dan tidak rata.
Penganjian benang lusi biasanya menggunakan kanji alam
maupun kanji sintetik
tergantung dari jenis seratnya.
Kanji
alam antara lain :
-
Pati (tapioka), jagung (meizena), kentang (farina),
gandum (terigu),
-
Kanji
protein seperti glue, gelatin, dan kasein
-
Macam
– macam gom.
-
Modifikasi
kanji , dekstrin.
Kanji sintetik antara lain :
-
PVA
(Polivenil Alkohol), Akrilik, dan lain-lain
-
Derivat
selulosa seperti tylose (CMC),
Hidrksil etil selulosa, dan metil selullosa.
-
Derivat
kanji seperti starch ester, starch eter.
Di Indonesia untuk mengaji benang
kapas digunakan kanji tapioka sedang di Amerika banyak dipakai jenis kanji
jagung. Penganjian benang rayon viskosa biasanya dengan modifikasi kanji
(dekstrin). Benang–benang sintetik biasanya dikanji dengan PVA, campuran PVA
dan gom, dan sebagainya.
Prinsip penghilangan kanji
Agar kanji larut dalam air kanji harus dihidrolisa atau
dioksidasi menjadi senyawa
yang lebih sederhana sehingga rantai molekulnya lebih pendek dan mudah larut
dalam air.
Untuk
menghilangkan kanji dikenal beberapa cara :
1.
Perendaman
2.
Asam
Encer
3.
Alkali
Encer
4.
Enzym
5. Oksidator
5.2.1.
Penghilangan Kanji dengan Cara Perendaman
Cara perendaman paling mudah dilakukan, kain direndam dalam air panas 35oC - 40oC selama 24 jam, selanjutnya
dicuci dengan air panas
kemudian dengan air dingin. Penghilangan kanji dengan perendaman ini dapat dilakukan untuk Jenis kanji yang mudah larut
dalam air seperti gom, dekstrin, CMC, PVA dan lain-lain.
Reaksinya yang terjadi adalah sebagai berikut :
Cara perendaman
ini tidak banyak dipakai lagi karena reaksinya berjalan lambat dan hasilnya kurang
sempurna. Perendaman yang terlalu lama menyebabkan timbulnya asam yang dapat
menghidrolisa serat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penghilangan
kanji dengan perendaman:
-
Saat
perendaman waktu harus tepat, jika terlalu lama dapat menurunkan kekuatan bahan
yang diproses, yang diakibatkan oleh asam yang terjadi selama proses perendaman
(fermentasi).
-
Selama
proses bahan harus dalam keadaan terendam semua.
-
Penataan
kain pada bak proses harus dalam keadaan rata tidak boleh ada bagian yang tersembul, karena bisa menimbulkan
pembasahan yang kurang merata.
Gambar 5 – 11
Cara Perendaman
5.2.2. Penghilangan Kanji dengan Asam Encer
Asam dapat menghidrolisa kanji melalui dextrin menjadi glukosa yang larut
dalam air, sehingga mudah dihilangkan dalam proses pencucian. Jenis asam yang banyak digunakan
dalam proses penghilangan kanji adalah asam sulfat (H2SO4) encer dan asam chlorida
(HCl) encer.
Bahan
direndam dalam larutan asam sulfat (H2SO4) encer atau asam chlorida (HCl) encer pada
suh + 35oC - 40oC selama 2 – 4 jam, sampai terjadi
glukosa larut dalam air, dicuci panas kemudian cuci dingin,
pencucian harus bersih karena sisa asam yang terjadi oleh panas akan menambah
kepekatan asam dalam
kain sehingga dapat terjadi hidro selulosa. Untuk mencegahnya dapat dilakukan
penetralan dalam larutan alkali.
5.2.3. Penghilangan Kanji dengan Soda Kostik (NaOH) Encer
Proses penghilangan
kanji dapat dilakukan pula dengan soda kostik/soda api
encer tetapi memerlukan waktu yang cukup lama, cara ini jarang dilakukan di samping
makan waktu lama juga hasilnya kurang begitu sempurna.
Jenis kanji yang larut dengan alkali seperti kanji protein, PVA, pati.
Bahan direndam dalam larutan natrium hidroksida encer pada
suhu kamar selama
+ 12 jam, Setelah selesai bahan dicuci panas, cuci dingin, keringkan.
5.2.4.
Penghilangan Kanji dengan Enzima
Penghilangan
kanji dengan enzim sekarang banyak dilakukan baik oleh industri besar
maupun industri kecil. Karena ada beberapa kelebihan dalam penggunaannya yaitu :
-
Hidrolisa
kanji berjalan cepat sehingga waktu pengerjaan lebih pendek
-
Tidak
terjadi kerusakan pada serat.
-
Senyawa
protein yang berfungsi sebagai katalisator
Terdapat 3 golongan enzima yang digunakan untuk proses
penghilangan kanji yaitu :
-
Enzym
Mout / Malt diastase
-
Enzym
Pankreas diastase
-
Enzym
Bakteri diastase
Dalam proses penghilangan kanji dengan enzim perlu memperhatikan faktor
suhu dan pH, karena pada pH dan suhu tersebut daya kerja enzym akan berkurang dan hasil kurang
sempurna.
Prinsip
penghilangan kanji dengan enzim adalah merendam peras kain dalam larutan enzim selanjutnya kain diperam
selama 6–8 jam tergantung jenis enzimnya. Perendaman dapat dilakukan
dengan cara kain digulung, ditutup plastik
dan dimasukan dalam suatu ruang kemudian diputar (batcher), atau dapat
pula dilakukan dengan cara kain ditumpuk dan ditutup plastik.
Reaksi yang terjadi pada
perubahan kanji menjadi gula yang larut pada penghilangan kanji dengan enzym
dapat digambarkan sebagai berikut :
Rendam
peras dapat dilakukan bersamaan proses pembakaran bulu. Kain setelah dibakar
dilewatkan dalam bak pemadam api yang mengandung larut enzim. Proses
penghilangan kanji simultan dengan proses pembakaran bulu lebih efesien, efektif, dan
hasilnya lebih baik.
1.
Enzym mout / malt diastase
Diperoleh dari
masa pertumbuhan gandum. Jenis enzim ini diperdagangkan
dengan nama Diastofar, Maltoferment, Textillomalt, Terhydna Diastase, Gabalit, Deglatal
dan sebagainya.
Enzyma Mout diastase aktifitasnya sangat dipengaruhi oleh
suhu pada pH, karena suhu yang tinggi dapat mengurangi (mematikan)
aktifitas enzyma. Adapun
kondisi yang optimal untuk jenis enzyma ini adalah sebagai berikut :
-
Konsentrasi
enzym 5 – 20 gram/l
-
Suhu
larutan 50 – 600C
-
pH
larutan 6,0 – 7,5
2. Enzyma pankreas diastase
Jenis enzym ini diperoleh
dari kelenjar-kelenjar ludah perut babi dengan nama dagang Novofermasol As,
Dagomma, Anamyl, Viveral, Ultraferment, Enzymoline, Oyatsime dan lain-lain.
Suhu sangat
berpengaruh sekali karena pada suhu yang terlalu tinggi atau lebih
rendah dari suhu optimal dapat menurunkan aktifitas kerja enzim tersebut. Sedangkan kondisi optimal
jenis enzyme pankreas adalah sebagai berikut :
-
Konsentrasi 1 – 3 gram/l
-
Suhu
larutan 500C –
600C
-
pH
larutan 6,5 – 7,5
3.
Enzyma dari bakteri (Bakteri diastase)
Enzym jenis ini diperoleh
dari pertumbuhan jasad remik yang disterilkan dengan
nama dagang : Rapidase, Biolase, Diastase, Rapid, Hidrolasa dan sebagainya.
Kondisi
optimum untuk jenis ini adalah sebagai berikut :
-
Konsentrasi 0,5 – 1 gram/l
-
Suhu
larutan 600C –
700C
-
pH
larutan 6 – 7
5.2.5. Penghilangan Kanji dengan Oksidator
Zat pengoksid dapat digunakan untuk menghilangkan kanji jenis tapioka,
poliaksilar dan lain-lain. Sedangkan zat oksidator yang sering digunakan adalah Natrium
sulfo kloramida (aktivin S) pemakaiannya1–3 g/l, penggunaan aktivin S
selain menghilangkan kanji juga terjadi efek pengelantangan.
Garam persulfat salah satu nama
dagangnya adalah Ractogen. Pemakaian ractogen 1% dengan penambahan natrium hidroksida 1%, pembasah 0,5 sampai 1% dan dikerjakan pada suhu
80oC, selama 30 menit.
Hidrogen peroksida pemakaiannya dapat
menggunakan sistem rendam peras–jigger (Pad–Jig)
maupun rendam peras–gulung putar (Pad – batch). Penggunaan
zat pengoksid dapat dilakukan pada pH dan suhu tinggi sehingga proses penghilangan kanji ini bisa dilakukan
bersama-sama dengan proses pemasakan pada mesin kier ketel, atau proses
kontinyu dengan mesin parble range bersamaan dengan proses pemasakan, dan
pengelantangan.
Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
Oksidator
+ H2O H2O +
On
H2O2 H2O + On
On
( C6H1OO5
)n n (C6H1OO5
)
Kanji (amilun) Kanji (amilun)
Rantai
panjang Rantai pendek
Dari gambar di bawah dapat diuraikan sebagai berikut :
-
Bahan direndam dalam larutan yang terdiri dari 1–2%
peroksida, natrium hidroksida
0,5–2% dan pembasah 0,1–0,5% pada suhu 400C.
-
Diperas
dengan pad lalu digulung (batch), putar selama 1 jam.
-
Setelah selesai
bahan dicuci panas, bilas dengan air dingin dan diperiksa masih ada kandungan kanji
pada bahan yang telah diproses.
Gambar 5 - 12
Penghilangan Kanji dengan Oksidator Sistem Padd – Batch
Penghilangan Kanji dengan Oksidator Sistem Padd – Batch
5.2.6.
Pemeriksaan Hasil Proses Penghilangan Kanji
Untuk
mengetahui hasil proses penghilangan kanji, perlu dilakukan pengujian dengan
menggunakan zat pereaksi larutan KJ Jodium. Cara pembuatan larutan KJ Jodium adalah 10
gram/liter KJ (Joodikal) dan 10 gram jodium dilarutkan ke dalam 1 liter
larutan.
Dari hasil
pengujian bahan yang sudah diproses penghilangan kanji ditetasi dengan
laurtan KJ Jodium akan timbul warna yang menunjukkan tingkat kesempurnaan hasil proses
yaitu sebagai berikut :
NO.
|
WARNA
YANG
TIMBUL |
ARTI
WARNA TERSEBUT
|
1
|
Biru
|
Kain mengandung kanji
|
2
|
Ungu
|
Kain Mengandung dekstril
|
3
|
Merah
|
Kain mengandung eritrodekstrin
|
4
|
Coklat
|
Kain mengandung
akro dekstrin maltosa/glukosa
|
5
|
Biru Kehijau-hijauan
|
Kain mengandung polivinil alkohol
|
Kain twill Bahan dasar celana cinos kenapa ketika pakai risleting Besi,Jadi ancur Risleting nya.
BalasHapuspake yang YKK bos
BalasHapuspake yang ykk boss
BalasHapussy mencuci hasil benang yg msh ada kadar kanji dengan air biasa sehingga warna air menjadi putih, bagaimana cara menetralisir air tsb sehingga aman untuk di buang
BalasHapus