Arsip Blog

Senin, 10 Februari 2014

PROSES PENGHILANGAN KANJI SMK TEKSTIL TEXMACO PEMALANG



Penghilangan Kanji
Sebelum ditenun benang lusi dikanji untuk menambah kekuatan dan daya gesek yang tinggi. Benang lusi yang tidak dikanji kekuatannya rendah, mudah putus sehingga mengurangi mutu kain dan efisiensi produksi.
Kanji bersifat menghalangi penyerapan (Hidro fob) larutan baik dalam proses pemasakan, pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan khusus sehingga hasil proses tersebut kurang sempurna. Pada proses pencelupan dan pencapan zat warna tidak bisa masuk kedalam serat sehingga warna luntur dan tidak rata.
Penganjian benang lusi biasanya menggunakan kanji alam maupun kanji sintetik tergantung dari jenis seratnya.
Kanji alam antara lain :
-        Pati (tapioka), jagung (meizena), kentang (farina), gandum (terigu),
-        Kanji protein seperti glue, gelatin, dan kasein
-        Macam – macam gom.
-        Modifikasi kanji , dekstrin.
Kanji sintetik antara lain :
-        PVA (Polivenil Alkohol), Akrilik, dan lain-lain
-        Derivat selulosa   seperti tylose    (CMC), Hidrksil etil selulosa, dan metil selullosa.
-        Derivat kanji seperti starch ester, starch eter.
Di Indonesia untuk mengaji benang kapas digunakan kanji tapioka sedang di Amerika banyak dipakai jenis kanji jagung. Penganjian benang rayon viskosa biasanya dengan modifikasi kanji (dekstrin). Benang–benang sintetik biasanya dikanji dengan PVA, campuran PVA dan gom, dan sebagainya.

Prinsip penghilangan kanji
Agar kanji larut dalam air kanji harus dihidrolisa atau dioksidasi menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga rantai molekulnya lebih pendek dan mudah larut dalam air.
Untuk menghilangkan kanji dikenal beberapa cara :
1.    Perendaman
2.    Asam Encer
3.    Alkali Encer
4.    Enzym
5.   Oksidator
5.2.1. Penghilangan Kanji dengan Cara Perendaman
Cara perendaman paling mudah dilakukan, kain direndam dalam air panas 35oC - 40oC selama 24 jam, selanjutnya dicuci dengan air panas kemudian dengan air dingin. Penghilangan kanji dengan perendaman ini dapat dilakukan untuk Jenis kanji yang mudah larut dalam air seperti gom, dekstrin, CMC, PVA dan lain-lain.
Reaksinya yang terjadi adalah sebagai berikut :


Text Box:
 




Cara perendaman ini tidak banyak dipakai lagi karena reaksinya berjalan lambat dan hasilnya kurang sempurna. Perendaman yang terlalu lama menyebabkan timbulnya asam yang dapat menghidrolisa serat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penghilangan kanji dengan perendaman:
-        Saat perendaman waktu harus tepat, jika terlalu lama dapat menurunkan kekuatan bahan yang diproses, yang diakibatkan oleh asam yang terjadi selama proses perendaman (fermentasi).
-        Selama proses bahan harus dalam keadaan terendam semua.
-        Penataan kain pada bak proses harus dalam keadaan rata tidak boleh ada bagian yang tersembul, karena bisa menimbulkan pembasahan yang kurang merata.


Text Box:
 








Gambar 5 – 11
Cara Perendaman
5.2.2. Penghilangan Kanji dengan Asam Encer
Asam dapat menghidrolisa kanji melalui dextrin menjadi glukosa yang larut dalam air, sehingga mudah dihilangkan dalam proses pencucian. Jenis asam yang banyak digunakan dalam proses penghilangan kanji adalah asam sulfat (H2SO4) encer dan asam chlorida (HCl) encer.


Text Box:
 


Bahan direndam dalam larutan asam sulfat (H2SO4) encer atau asam chlorida (HCl) encer pada suh + 35oC - 40oC selama 2 – 4 jam, sampai terjadi glukosa larut dalam air, dicuci panas kemudian cuci dingin, pencucian harus bersih karena sisa asam yang terjadi oleh panas akan menambah kepekatan asam dalam kain sehingga dapat terjadi hidro selulosa. Untuk mencegahnya dapat dilakukan penetralan dalam larutan alkali.
5.2.3. Penghilangan Kanji dengan Soda Kostik (NaOH) Encer
Proses penghilangan kanji dapat dilakukan pula dengan soda kostik/soda api encer tetapi memerlukan waktu yang cukup lama, cara ini jarang dilakukan di samping makan waktu lama juga hasilnya kurang begitu sempurna. Jenis kanji yang larut dengan alkali seperti kanji protein, PVA, pati.
Bahan direndam dalam larutan natrium hidroksida encer pada suhu kamar selama + 12 jam, Setelah selesai bahan dicuci panas, cuci dingin, keringkan.
Text Box:



5.2.4. Penghilangan Kanji dengan Enzima
Penghilangan kanji dengan enzim sekarang banyak dilakukan baik oleh industri besar maupun industri kecil. Karena ada beberapa kelebihan dalam penggunaannya yaitu :
-        Hidrolisa kanji berjalan cepat sehingga waktu pengerjaan lebih pendek
-        Tidak terjadi kerusakan pada serat.
-        Senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator
Terdapat 3 golongan enzima yang digunakan untuk proses penghilangan kanji yaitu :
-        Enzym Mout / Malt diastase
-        Enzym Pankreas diastase
-        Enzym Bakteri diastase
Dalam proses penghilangan kanji dengan enzim perlu memperhatikan faktor suhu dan pH, karena pada pH dan suhu tersebut daya kerja enzym akan berkurang dan hasil kurang sempurna.
Prinsip penghilangan kanji dengan enzim adalah merendam peras kain dalam larutan enzim selanjutnya kain diperam selama 6–8 jam tergantung jenis enzimnya. Perendaman dapat dilakukan dengan cara kain digulung, ditutup plastik dan dimasukan dalam suatu ruang kemudian diputar (batcher), atau dapat pula dilakukan dengan cara kain ditumpuk dan ditutup plastik.
Reaksi yang terjadi pada perubahan kanji menjadi gula yang larut pada penghilangan kanji dengan enzym dapat digambarkan sebagai berikut :
Text Box:


Rendam peras dapat dilakukan bersamaan proses pembakaran bulu. Kain setelah dibakar dilewatkan dalam bak pemadam api yang mengandung larut enzim. Proses penghilangan kanji simultan dengan proses pembakaran bulu lebih efesien, efektif, dan hasilnya lebih baik.
1. Enzym mout / malt diastase
Diperoleh dari masa pertumbuhan gandum. Jenis enzim ini diperdagangkan dengan nama Diastofar, Maltoferment, Textillomalt, Terhydna Diastase, Gabalit, Deglatal dan sebagainya.
Enzyma Mout diastase aktifitasnya sangat dipengaruhi oleh suhu pada pH, karena suhu yang tinggi dapat mengurangi (mematikan) aktifitas enzyma. Adapun kondisi yang optimal untuk jenis enzyma ini adalah sebagai berikut :
-        Konsentrasi enzym     5 – 20 gram/l
-        Suhu larutan                50 – 600C
-        pH larutan                   6,0 – 7,5
2. Enzyma pankreas diastase
Jenis enzym ini diperoleh dari kelenjar-kelenjar ludah perut babi dengan nama dagang Novofermasol As, Dagomma, Anamyl, Viveral, Ultraferment, Enzymoline, Oyatsime dan lain-lain.
Suhu sangat berpengaruh sekali karena pada suhu yang terlalu tinggi atau lebih rendah dari suhu optimal dapat menurunkan aktifitas kerja enzim tersebut. Sedangkan kondisi optimal jenis enzyme pankreas adalah sebagai berikut :
-        Konsentrasi                 1 – 3 gram/l
-        Suhu larutan                500C – 600C
-        pH larutan                   6,5 – 7,5
3. Enzyma dari bakteri (Bakteri diastase)
Enzym jenis ini diperoleh dari pertumbuhan jasad remik yang disterilkan dengan nama dagang : Rapidase, Biolase, Diastase, Rapid, Hidrolasa dan sebagainya.
Kondisi optimum untuk jenis ini adalah sebagai berikut :
-        Konsentrasi                 0,5 – 1 gram/l
-        Suhu larutan                600C – 700C
-        pH larutan                   6 – 7
5.2.5. Penghilangan Kanji dengan Oksidator
Zat pengoksid dapat digunakan untuk menghilangkan kanji jenis tapioka, poliaksilar dan lain-lain. Sedangkan zat oksidator yang sering digunakan adalah Natrium sulfo kloramida (aktivin S) pemakaiannya1–3 g/l, penggunaan aktivin S selain menghilangkan kanji juga terjadi efek pengelantangan. Garam persulfat salah satu nama dagangnya adalah Ractogen. Pemakaian ractogen 1% dengan penambahan natrium hidroksida 1%, pembasah 0,5 sampai 1% dan dikerjakan pada suhu 80oC, selama 30 menit.
Hidrogen peroksida pemakaiannya dapat menggunakan sistem rendam peras–jigger (Pad–Jig) maupun rendam peras–gulung putar (Pad – batch). Penggunaan zat pengoksid dapat dilakukan pada pH dan suhu tinggi sehingga proses penghilangan kanji ini bisa dilakukan bersama-sama dengan proses pemasakan pada mesin kier ketel, atau proses kontinyu dengan mesin parble range bersamaan dengan proses pemasakan, dan pengelantangan.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Oksidator + H2O         H2O + On
H2O2         H2O + On

                          On
( C6H1OO5 )n            n (C6H1OO5 )
Kanji (amilun)               Kanji (amilun)
Rantai panjang             Rantai pendek

Dari gambar di bawah dapat diuraikan sebagai berikut :
-        Bahan direndam dalam larutan yang terdiri dari 1–2% peroksida, natrium hidroksida
 0,5–2% dan pembasah 0,1–0,5% pada suhu 400C.
-        Diperas dengan pad lalu digulung (batch), putar selama 1 jam.
-        Text Box:  Setelah selesai bahan dicuci panas, bilas dengan air dingin dan diperiksa masih ada kandungan kanji pada bahan yang telah diproses.




Gambar 5 - 12
Penghilangan Kanji dengan Oksidator Sistem Padd – Batch
5.2.6. Pemeriksaan Hasil Proses Penghilangan Kanji
Untuk mengetahui hasil proses penghilangan kanji, perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan zat pereaksi larutan KJ Jodium. Cara pembuatan larutan KJ Jodium adalah 10 gram/liter KJ (Joodikal) dan 10 gram jodium dilarutkan ke dalam 1 liter larutan.
Dari hasil pengujian bahan yang sudah diproses penghilangan kanji ditetasi dengan laurtan KJ Jodium akan timbul warna yang menunjukkan tingkat kesempurnaan hasil proses yaitu sebagai berikut :
NO.
WARNA YANG
TIMBUL
ARTI WARNA TERSEBUT
1
Biru
Kain mengandung kanji
2
Ungu
Kain Mengandung dekstril
3
Merah
Kain mengandung eritrodekstrin
4
Coklat
Kain mengandung akro dekstrin maltosa/glukosa
5
Biru Kehijau-hijauan
Kain mengandung polivinil alkohol

4 komentar:

  1. Kain twill Bahan dasar celana cinos kenapa ketika pakai risleting Besi,Jadi ancur Risleting nya.

    BalasHapus
  2. sy mencuci hasil benang yg msh ada kadar kanji dengan air biasa sehingga warna air menjadi putih, bagaimana cara menetralisir air tsb sehingga aman untuk di buang

    BalasHapus