Arsip Blog

Senin, 10 Februari 2014

ZAT WARNA BASA SMK TEKSTILE TEXMACO PEMALANG



Zat Warna Basa
Zat warna basa dikenal juga sebagai zat warna Mauvin, terutama dipakai untuk mencelup serat protein seperti wol dan sutera.
Zat warna ini tidak mempunyai afinitas terhadap selulosa, akan tetapi dengan pengerjaan pendahuluan (mordanting) memakai asam tanin, dapat juga mencelup serat selulosa. Zat warna basa yang telah dimodifikasi sangat sesuai untuk mencelup serat poliakrilat dengan sifat ketahanan yang cukup baik.
Nama dagang zat warna basa, adalah :
-        Azatrazon              (Bayer)
-        Rhodamine            (I.C.I)
-        Sandocryl              (Sandoz)
-        Basacryl                (BASF)
-        Cationic                 (Mitsui)
9.8.1. Sifat-sifat
Zat warna basa termasuk golongan zat warna yang larut dalam air. Sifat utama dari zat warna basa adalah ketahanan sinarnya yang jelek. Ketahanan cuci

pada umumnya juga kurang baik. Beberapa di antaranya mempunyai ketahanan cuci sedang.
Warnanya sangat cerah dan intensitas warnanya sangat tinggi. Zat warna basa di dalam larutan celup akan terionisasi dan bagian yang berwarna bermuatan positif. Oleh karena itu zat warna basa disebut juga zat warna kationik.
9.8.2. Mekanisme Pencelupan
Zat warna basa tidak mempunyai afinitas terhadap serat selulosa kecuali apabila sebelumnya telah dimordan dengan asam tanin, sehingga terbentuk senyawa yang tidak larut dalam air.
Hasil celupannya pun mempunyai ketahanan cuci yang rendah. Serat protein seperti wol, dapat dicelup dengan zat warna basa karena terbentuknya ikatan garam seperti berikut :
+ WolCOOD
- +
NH--+Wol-COO D 2
Afinitasnya kation zat warna basa terhadap serat poliakrilat, seperti mekanisme pencelupan serat wol. Hal ini disebabkan karena serat poliakrilat mengandung gugus asam yang dapat mengikat zat warna basa.
Jumlah gugus asam tersebut terbatas, dan berbeda-beda tergantung kepada pabrik pembuatnya. Dengan demikian, maka penyerapan zat warna juga terbatas sampai sejumlah gugus asam yang ada di dalam serat tersebut. Oleh karena itu di dalam pencelupan serat poliakrilat harus diperhatikan betul­betul jenis atau asal pabrik pembuat serat tersebut, sehingga dapat diperhitungkan jumlah penyerapan maksimum dari zat warna.
9.8.3. Cara Pemakaian
1.   Melarutkan Zat Warna
Zat warna dibuat pasta dengan asam asetat 30% sebanyak zat warna, kemudian ditambah air mendidih, diaduk sampai larut sempurna. Sebagai pengganti asam asetat dapat juga dipakai alkohol atau zat aktif permukaan yang bersifat nonionik atau kationik.
2.   Cara Pencelupan pada Serat Selulosa
Mula-mula bahan dari selulosa yang telah dimasak dikerjakan dalam larutan asam tanin, sebanyak 2 kali berat zat warna pada suhu mendidih, selama 10-20 menit. Larutan dibiarkan tetap suhunya dan pengerjaan diteruskan selama 2 jam atau semalam. Bahan diperas, dikerjakan lagi dalam larutan antimontartrat sebanyak setengah dari berat asam tanin pada suhu kamar selama 30 menit setelah selesai bahan dibilas dan diperas.
Kemudian bahan dicelupkan dalam larutan celup yang mengandung 1-3% asam asetat 30% dan 1/3 bagian larutan zat warna pada suhu kamar selama

15 menit, 1/3 bagian larutan zat warna ditambahkan lagi dan suhu dinaikkan sampai 400C. Setelah 20 menit sisa larutan zat warna ditambahkan dan suhu dinaikkan sampai 700C.
Pencelupan diteruskan selama 30 menit setelah selesai bahan dimordan kembali dalam larutan 0,5 ml/l asam tartrat pada suhu kamar selama 30 menit. Selanjutnya diperas dan dikerjakan dalam larutan 0,2 ml/l antinion tatrat selama beberapa menit. Hasil celupan tersebut akan memperbaiki tahan cuci, akan tetapi dapat merubah warna celupan.
3. Cara Pencelupan pada Serat Sutera
Bahan dari sutera yang telah didegumming dimasukkan ke dalam larutan celup yang mengandung 0,5 ml/l asam cuka 90% pada suhu kamar. Setelah 10 menit, larutan zat warna dimasukkan sebagian dan suhu dinaikkan sampai 800C.
Sebagian larutan zat warna ditambahkan berikutnya, dan pencelupan diteruskan selama 1 jam.
Setelah selesai bahan dicuci dan dikerjakan iring untuk memperbaiki tahan cucinya. Mula-mula bahan direndam dalam larutan yang mengandung 1% asam tanin pada suhu 600C selama 10 menit.
Selanjutnya diperas dan dicelupkan kembali ke dalam larutan yang mengandung 1/2% antimontartrat pada suhu dingin selama 30 menit. Setelah selesai bahan dibilas sampai bersih.
Asam asetat pH 6-6,5
Text Box:  Text Box: Zat warnaText Box: 80 OCText Box: Asam taninText Box: 80 OCText Box: 25 OC0                    10                            25                                                              70                                      0                             20
Gambar 9 - 6
Skema Pencelu pan Sutera dengan zat warna basa
4.      Cara Pencelupan pada Serat Wol
Bahan dari wol yang telah dimasak, dimasukkan ke dalam larutan celup yang mengandung larutan warna dan 1-3% asam asetat pada suhu kamar selama 10 menit. Kemudian suhu dinaikkan sampai mendidih dan pencelupan diteruskan selama 1/2 - 3/4 jam. Setelah selesai bahan dibilas bersih.
5.      Cara Pencelupan pada Serat Poliakrilat
Bahan dari serat poliakrilat yang telah dimasak, dimasukkan ke dalam larutan celup yang mengandung larutan zat warna dan campuran asam asetat natrium

asetat 1-2 g/l sehingga mencapai pH 4,5-5,5 pada suhu di bawah 750C selama 10 menit.
Kemudian suhu dinaikkan sampai mendidih dalam waktu yang sangat singkat (20 menit) dan pencelupan diteruskan selama 1 jam pada suhu tersebut. Setelah selesai suhu diturunkan perlahan-lahan sampai di bawah 750C (1/2 – 1 jam), dan bahan dibilas bersih. Penurunan suhu secara perlahan-lahan ini diperlukan agar pegangan bahan setelah pencelupan tidak kaku dan kasar.
Text Box:  Text Box: O
100 C
Text Box: Natrium asetatText Box: Asam asetat pH 4,5 -5,5Text Box: Zat warna basaText Box: 70-85 C OText Box: 0 5 70 90 MenitGambar 9 - 7
Skema Pencelupan poliakrilat dengan zat warna basa
9.8.4. Cara Melunturkan
Celupan zat warna basa pada bahan dari serat kapas, sutera atau wol dapat dilunturkan dalam larutan mendidih yang mengandung 10-40% natrium karbonat 5-10% sabun selama 2 jam lalu dibilas.
Celupan pada bahan dari serat poliakrilat dapat dilunturkan dalam larutan mendidih 10-40% natrium hipokrolit, 5-10% natrium nitrit 2% natrium asetat dan asam asetat pH 4-4,5 selama 1 jam. Selanjutnya dicuci mendidih dalam larutan 10-40% sabun selama 1 jam, lalu bilas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar