Arsip Blog

Senin, 10 Februari 2014

ZAT WARNA ASAM SMK TEKSTIL TEXMACO PEMALANG



Zat Warna Asam
Zat warna asam adalah zat warna yang dalam pemakaiannya memerlukan bantuan asam mineral atau asam organik untuk membantu penyerapan, atau zat warna yang merupakan garam natrium asam organik dimana anionnya merupakan komponen yang berwarna. Zat warna asam banyak digunakan untuk mencelup serat protein dan poliamida. Beberapa di antaranya mempunyai susunan kimia seperti zat warna direk sehingga dapat mewarnai serat selulosa.
Nama dagang zat warna asam adalah :
-        Nylosan     (Sandoz)
-        Nylomine   (I.C.I)
-        Tectilan      (Ciba Geigy)
-        Dimacide   (Francolor)
-        Acid           (Mitsui)
9.7.1. Sifat-sifat
Zat warna asam termasuk golongan zat warna yang larut dalam air. Pada umumnya zat warna asam mempunyai ketahanan cuci dan ketahanan sinar yang baik. Sifat ketahanan tersebut sangat dipengaruhi oleh berat molekul dan konfigurasinya.
Berdasarkan cara pamakaiannya zat warna asam digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :
Golongan 1
Zat warna yang termasuk golongan ini dalam pemakaiannya memerlukan asam kuat pH 2-3 sebagai asam dapat dipakai asam sulfat atau asam formiat.

Zat warna asam golongan ini sering juga disebut zat warna asam celupan rata (leveldying) atau zat warna asam terdispersi molekul (moleculerly dispersid). Pada umumnya mempunyai ketahanan sinar yang baik tetapi ketahanan cucinya kurang.
Golongan 2
Zat warna asam yang termasuk golongan ini dalam pemakaiannya memerlukan asam lemah pH 5,2-6,2 sebagai asam dapat dipakai asam asetat. Pada pemakaiannya tidak memerlukan penambahan elektrolit, karena pH lebih besar dari pada 4,7 penambahan elektrolit akan mempercepat penyerapan. Ketahanan sinar dan ketahanan cucinya baik.
Golongan 3
Zat warna asam yang termasuk golongan ini dalam pemakaiannya tidak memerlukan penambahan asam, sehingga cukup pada pH netral. Pada suhu rendah terdispersi secara koloidal sedang pada suhu mendidih terdispersi secara molekuler. Zat warna asam golongan ini sering disebut zat warna asam milling. Sifat kerataannya sangat kurang, sehingga di dalam pemakaiannya memerlukan pengamatan yang teliti. Ketahanan sinar dan ketahanan cucinya paling baik dibanding dengan kedua golongan zat warna asam lain nya.
9.7.2. Mekanisme Pencelupan
Mekanisme utama pada pencelupan serat protein dengan zat warna asam adalah pembentukan ikatan garam dengan gugusan amino dalam serat. Selain itu mungkin juga terjadi ikatan lain. Dalam keadaan iso elektrik wol mengandung ikatan garam yang netral, seperti berikut :
+ N - wol - COO - H3
Dengan penambahan ion hidrogen dari asam, maka akan terbentuk ion amonium bebas yang bermuatan positif, seperti berikut :
+H3N – wol – COO + H+ -* +H3N – wol - COOH
Sehingga dapat mengikat anion dari zat warna asam sebagai berikut : +H3N – wol – COOH + D -* DH3N – wol – COOH
Anion zat warna asam
9.7.3. Faktor-faktor yang Berpengaruh
Pada pencelupan dengan zat warna asam celupan rata, penambahan elektrolit akan berfungsi menghambat penyerapan zat warna sedang pada pencelupan dengan zat warna asam celupan netral, penambahan elektrolit akan berfungsi mempercepat penyerapan.

9.7.3.1. Pengaruh Suhu
Kecepatan penyerapan zat warna sangat dipengaruhi oleh sudut. Di bawah 390C hampir tidak terjadi penyerapan. Selanjutnya apabila suhu dinaikkkan lebih dari 390C kecepatan penyerapan bertambah. Tiap golongan zat warna asam mempunyai suhu kritis tertentu di mana apabila suhu tersebut telah dilampaui, zat warna akan terserap dengan cepat sekali.
Sebagai contoh zat warna asam celupan netral pada suhu di bawah 600C hampir tidak akan terserap, tetapi apabila suhu dinaikkan sampai 700C akan terjadi penyerapan dengan cepat sekali, sehingga ada kemungkinan menghasilkan celupan yang tidak rata.
9.7.4. Cara Pemakaian
1.   Zat warna asam golongan A
Mula-mula zat warna dibuat pasta dengan air dingin, kemudian ditambah air hangat hingga larut sempurna.
Bahan dari serat wol yang telah dimasak, dikerjakan dalam larutan celup yang mengandung 10-20% garam glauber 2-4% asal sulfat pada suhu 400C selama 10-20 menit, sehingga diperoleh pH yang sama merata pada bahan.
Zat warna yang telah dilarutkan dimasukkan dan suhu dinaikkan sampai mendidih selama 45 menit. Selanjutnya ditambahkan 1-3% asam asetat 30% atau 1% asam sulfat pekat dan pencelupan diteruskan selama beberapa menit.
2.   Zat asam golongan B
Mula-mula zat warna dibuat pasta dengan air dingin, kemudian ditambah air hangat sampai larut sempurna.
Bahan dari serat wol yang telah dimasak mula-mula dikerjakan larutan celup yang mengandung 10-15% garam glauber 3-5% asam asetat 30% pada suhu 400C selama 10-20 menit. Kemudian ke dalamnya ditambahkan larutan zat warna dan suhu dinaikkan sampai mendidih selama 45 menit. Pencelupan diteruskan selama 40-45 menit dengan penambahan 1-3% asam asetan 30% dan 1% asal sulfat pekat untuk memperbaiki penyerapannya.
3. Zat warna asam golongan C
Mula-mula zat warna dibuat pasta dengan air dingin, kemudian ditambahkan air hangat sampai larut sempurna. Bahan dari serat wol yang telah dimasak dikerjakan dalam larutan celup yang mengandung 2-4% ammonium sulfat pada suhu 400C selama 10-20 menit.
Zat warna yang telah dilarutkan dimasukkan dan suhu dinaikkan sampai mendidih selama 45 menit. Pencelupan diteruskan selama 1 jam pada suhu mendidih.
9.7.4.1.      Cara Pencelupan untuk Serat Sutera
Cara pencelupan untuk serat sutera sama dengan untuk serat wol hanya suhunya lebih rendah yakni 850C.

Hal ini disebabkan karena pada suhu mendidih kemungkinan dapat menurunkan kekuatan serat sutera, kadang-kadang dalam larutan celup ditambahkan 10 ml/l air bekas degumming.
Text Box:  Text Box: Zat warna asamText Box: 40 C
O
Text Box: 0 10 25 70 MenitText Box: 80 C
O
Text Box: Cuc iText Box: WaktuGambar 9 - 5
Skema proses Pencelupan sutera dengan zat warna asam
9.7.5. Cara Melunturkan
Bahan yang telah dicelup, dapat dilunturkan kembali dengan mengerjakan dalam larutan 2-4% sulfoksilat formaldehide (formosol) yang mengandung 3- 5% asam asetat 2% pada suhu mendidih.
Pelunturan dengan natrium hidrosulfit pada suhu yang rendah (600C) alam suasana netral dapat juga dilakukan, hanya kadang-kadang menyebabkan pegangan wolnya menjadi kasar.

1 komentar: