Arsip Blog

Rabu, 14 Agustus 2019

JAMU MBAH NUR SURODADI COMAL


Jamu Mbah Nur
 

Jamu berasal dari dua kata Jawa kuno, yaitu “Djampi” dan “Oesodo”. Djampi sendiri memiliki makna penyembuhan yang menggunakan obat-obatan atau doa-doa, sedangkan Oesodo berarti kesehatan. Istilah jamu ini kemudian mulai diperkenalkan ke publik oleh dukun atau tabib pengobatan tradisonal.
Sebagai negara yang kaya akan alamnya, tidak heran jika Indonesia banyak memiliki tanaman obat yang berkhasiat. Makanya, tak heran sudah sejak lama masyarakat Indonesia menggunakan tanaman obat sebagai pengobatan untuk mengatasi masalah tertentu. Bahkan, masih ada masyarakat yang lebih memilih obat herbal dibandingkan obat berbahan kimia.
Bicara mengenai obat herbal, jamu adalah salah satu olahan herbal yang cukup familiar. Dari anak-anak sampai lanjut usia, banyak yang menyukainya. Selain berkhasiat, jamu dipilih karena memiliki efek samping pengobatan yang sangat minim.
Diketahui, jamu sudah ada sekitar 1300 tahun yang lalu, tepatnya pada zaman kerajaan Mataram kuno. Fakta tersebut diperkuat dengan adanya temuan artefak “cobek dan ulekan” di situs arkeologi Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro, Jawa Tengah
Jamu sendiri merupakan minuman yang berasal dari bahan-bahan alami, seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit dan batang serta buah. Sebagai suatu bentuk pengobatan tradisional, jamu memegang peranan cukup penting dalam pengobatan penduduk negara berkembang. Jadi, bukan hanya Indonesia saja. Diperkirakan, ada 70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional.
Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun yang telah menggunakan obat tradisional.
Kemudian, jamu pun bertransformasi menjadi minuman yang lebih kekinian. Di beberapa tempat, jamu dijadikan minuman yang bisa disandingkan setidaknya dengan milkshake atau setidaknya jus buah di lokasi nongkrong generasi milenial. Berikut macam – macam jamu yang ada di Jamu Mbah Nur





1. Jamu Kunyit Asam
Jamu kunir asam sering disebut sebagai jamu adem-ademan atau seger-segeran yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan dengan sifatnya yang memperlancar haid. Manfaat lain kunir asam adalah sebagai anti oksidan, menurunkan berat badan, dan mengendalikan gula darah.

2. Jamu Beras Kencur

Jamu beras kencur berkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat habis bekerja. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankan batuk dan peradangan, Meningkatkan nafsu makan, mengobati infeksi, mencegah penyakit kanker, mengobati kencing batu, mengatasi masuk angin dan flu, dan menyembuhkan diare.

3. Jamu Cabe Puyang / Pegel Linu
Jamu cabe puyang sering disebut sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Jamu ini juga baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara teratur tiap hari bayi akan bersih dan bau tidak amis. Jamu cabe puyang banyak mengandung zat besi dan berkasiat untuk menambah butiran darah merah bagi yang kurang darah atau anemia. Cabe puyang juga efektif untuk mengurangi nyeri pada gigi dan menjaga kesehatan kulit.

4. Jamu Pahitan
Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan diantaranya untuk gatal-gatal, kencing manis, cuci darah, kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan pusing.

5. Jamu Kunci Suruh / Galian
Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina), membuat badan jadi wangi, mencegah jerawat, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.

6. Jamu Wejah / Uyup-uyup / Gepyokan
Jamu wejah atau uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) dan menyegarkan tubuh.


 Nikmatnya minum jamu bersama - sama.